Terapi Okupasi berasal dad kata Occupational Thetarpy. Occupational berarti suatu pekerjaan, Theraphi berarti pengobatan. Jadi Terapi Okupasi adalah perpaduan antara seni dan ilmu pengetahuan untuk mengarahkan penderita kepada aktivitas selektif, agar kesehatan dapat ditingkatkan dan dipertahankan, serta mencegah kecacatan melalui kegiatan dan kesibukan kerja untuk penderita cacat mental maupun fisik. (American Occupational Therapist Association).
Adapun kasus yang ditangani di Bagian Terapi Okupasi YPAC Semarang adalah penderita Cerebral Palsy dan Retardasi Mental.
Tujuan dari pelatihan Terapi Okupasi itu sendiri adalah untuk mengembalikan fungsi penderita semaksimal mungkin, dari kondisi abnormal ke normal yang dikerahkan pada kecacatan fisik maupun mental, dengan memberikan aktivitas yang terencana dengan memperhatikan kondisi penderita, sehingga penderita diharapkan dapat mandiri didalam keluarga maupun masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut didalam Terapi Okupasi memiliki 2 prinsip kerja, yaitu
1. Supportive Occupatinal Therapy
Yaitu menolong penderita untuk menghilangkan dari perasaan cemas, dan takut, dan memotivasi penderita untuk lebih giat didalam melakukan latihan.
2. Fungsional Occupational Therapy
Antara lain untuk pengaturan posisi (bagi anak CP), meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan kerja, meningkatkan motorik kasar (Gross Motor) maupun motorik halus ( fine motor ) dan meningkatkan konsentrasi dan kooordinasi gerak maupun sikap.
Kapan Terapi Okuapsi dilakukan / dimulai
Sebaiknya Terapi Okupasi dilakukan sedini mungkin, sejak penderita dirujuk oleh dokter. Sebelum penderita mulai latihan perlu diberikan evaluasi awal dengan dilakukan observasi dan test sederhana. Dalam evaluasi awal ini yang harus diperhatikan :
Catatan medik dari dokter, macam kecacatan (CP atau RM), berat ringannya kecacatan, kecerdasan, kebutuhan dari penderita itu sendiri dan hal-hal yang harus dijauhi/ dihindarkan untuk segi keamanan penderita.
Evaluasi awal ini sangat berguna untuk menentukan aktivitas yang akan diberikan, agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan penderita itu sendiri.
Aktivitas yang diberikan di Bagian Terapi Okupasi adalah :
– Aktivitas kehiclupan sehari-hari/ADL
Aktivitas ini diberikan agar penderita dapat mandiri tanpa tergantung orang lain.
– Aktivitas Bermain
Bermain ini diharapkan untuk dapat memperbaiki konsentrasi, koordinasi, motorik serta menumbuhkan bakat,
hobby, minat serta kesenangan.
– Seni dan Hasta Karya
Untuk memberikan kesempatan pada penderita dalam mencapai suatu hasil yang maksimal, yang mengandung unsur-unsur kedewasaan dan kerumah tangga yang disesuaikan dengan kapasitas penderita.
Therapis didalam memberikan suatu latihan harus bersikap sabar, ramah dan dituntut untuk kreatif, tidak kalah pentingnya peran serta orang tua sangat dibutuhkan didalam proses latihan, disini diharapkan Therapis dapat memberikan masukan-masukan kepada orang tua penderita untuk melatih dirumah.